moises soares and , sudiartono,s.u.,drs. (2014) analisa metode inversi impedansi akustik untuk identifikasi reservoar pada formasi plover di lapangan Ăą qaimauĂą bonaparte basin timor sea timor-leste. unspecified thesis, unspecified.
Sumber ForbesTentu Anda sudah merasakan renyahnya biskuit Roma Kelapa atau permen kopiko yang sangat manis? Kedua produk makanan ringan tersebut adalah produk dari PT Mayora Indah TBK. Produk makanan ringan yang merupakan andalan dari perusahaan Mayora Anda ketahui bahwa salah satu pendirinya yang sekaligus pemilik dari PT Mayora Indah termasuk dalam jajaran pengusaha terkaya di Indonesia. Dia adalah Jogi Hendra Atmadja yang pada saat ini menjabat sebagai komisaris utama dalam Perusahaan hendra Atmadja lahir pada tahun 1946 di Jakarta. Setelah menamatkan sekolah menengah atas, ia melanjutkan pendidikannya di Fakultas Kedokteran, Universitas dari Fakultas kedokteran, Jogi Hendra Atmadja bersama dengan Drs. Raden Soedigdo dan Ir. Darmawan Kurnia pada tanggal 17 februari 1977 di Jakarta mendirikan PT Mayora Indah .Perusahaan Mayora yang didirikan oleh mereka memproduksi makanan ringan yang menjadi andalan perusahaan. Pabrik pertamanya berdiri di Tangerang. Sejak berdirinya Mayora, Jogi Hendra Atmadja sudah menjabat sebagai komisaris juga memegang jabatan yang sama di tiga perusahaan lain seperti di PT. Tunita Branindo dan PT. Torabika Eka Semesta, juga PT. Kakao Mas makanan ringan yang menjadi andalan perusahaan PT Mayora Indah adalah biskuit Roma Kelapa yang sangat booming pada akhir tahun roma kelapa kemudian dikenal sebagai biskuit sejuta umat dan bersaing ketat dengan biskuit Khong Guan yang pada saat itu sudah banyak beredar di akhir tahun 1980-an, PT Mayora melakukan ekspansi bisnis dengan mengeluarkan produk permen Kopiko yang menjadi permen rasa kopi pertama di permen kopiko dengan cepat naik ke posisi atas dalam produk terlaris, karena ketika itu belum ada produk serupa yang beredar di produk makanan ringan, PT Mayora juga menambah eksistensinya dengan merambah ke produk minuman kemasan. Seperti Teh Pucuk Harum. Demi menggaet pasar minuman teh yang ketika itu dikuasai oleh Teh Botol Sosro, Teh Pucuk Harum gencar melakukan dalam iklan televisi, berdasarkan data riset Nielsen dari tahun 2011 hingga 2012, Iklan Teh Pucuk Harum sudah mengeluarkan dana sekitar produk air mineral kemasan, PT Mayora Indah bekerja sama dengan PT Tirta Fresindo Jaya. Mereka mengeluarkan produk air mineral kemasan dengan merk Le Minerale. Untuk memperkuat produksinya, Dia mendirikan lima pabrik di Makassar, Medan, Pasuruan, Ciawi dan juga 2016, dua pabrik dibangun di Palembang serta Cianjur sebagai langkah memperkuat produksi guna bersaing dengan merk air mineral lain seperti dibangun tahun 1977 sampai saat ini, PT Mayora sudah mengusai 40 persen pasar makanan ringan di Indonesia. Produk-produk Mayora pun juga merambah di 90 negara perusahaan naik hingga 17 triliun rupiah pada tahun 2017. Kondisi ini membuat kekayaan Jogi Hendra Atmadja naik Juga Kisah Sukses Sofyan Wanandi, Jiwa Muda yang Selalu MembaraKisah Sukses Sang Pencetus Tokopedia, William Tanuwijaya Modal NekatMotivasi Kerja Orang Jepang dan Kumpulan Kata-Kata Motivasi, Wajib Anda Kuasai!Total kekayaan Jogi Hendra Atmadja sekitar triliun pada tahun 2016 dan menempati posisi 35 dalam daftar orang terkaya di Indonesia. Dan di awal tahun 2018, harta kekayaan Jogi Hendra Atmadja naik hampir tiga kali lipat sekitar triliun kekayaan yang meningkat itu membuat posisi Jogi Hendra Atmadja melesat hingga ke urutan 10 besar orang terkaya di Indonesia.
Drs Baru!!: Jawa dan Atmo Tan Sidik · Lihat lebih » Auditorat Utama Keuangan Negara V. Auditorat Utama Keuangan Negara V (disingkat AKN V) adalah salah satu unsur pelaksana tugas pemeriksaan, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada BPK melalui Anggota V BPK. Baru!!: Jawa dan Auditorat Utama Keuangan Negara V · Lihat lebih » Aul
Ricky Afrianto, Direktur Pemasaran Global Mayora Indah Awalnya, merupakan industri rumahan yang memproduksi biskuit kelapa Roma, biskuit sejuta umat. Dalam perjalanannya, berkembang menjadi perusahaan fast moving consumer goods FMCG terkuat di Tanah Air. Itulah PT Mayora Indah Tbk. berbentuk badan usaha pada 17 Februari 1977, yang didirikan oleh Jogi Hendra Atmadja 74 tahun, seorang dokter dari Universitas Trisakti, bersama Drs. Raden Soedigdo dan Ir. Darmawan Kurnia. Perusahaan yang berkantor awal di kawasan Daan Mogot, Jakarta Barat, ini berkembang menjadi kelompok usaha yang terus melakukan ekspansi. Ekspansi Mayora tak hanya dalam produk biskuit, tetapi merambah segala varian makanan dan minuman, mulai dari wafer, cokelat, permen, kopi sachet, makanan instan, hingga air minum dalam kemasan. Di tangan generasi kedua, Andre Sukendra Atmadja, Hendarta Atmadja, dan Wardhana Atmadja, kiprah Mayora semakin kokoh dengan jati dirinya sebagai perusahaan yang tidak pernah berhenti berinovasi mengeluarkan produk baru. Ya, setiap kali menampilkan iklan di televisi, slogan âSatu Lagi dari Mayoraâ selalu muncul di akhir iklan. Slogan pemasaran ini mengisyaratkan selalu ada produk baru dari perusahaan makanan dan minuman di Indonesia tersebut. Ricky Afrianto, Direktur Pemasaran Global Mayora Indah, mengatakan, inovasi memang menjadi DNA Mayora. Bagi perusahaan dengan lebih dari 30 ribu karyawan ini, inovasi yang dilakukan adalah yang bertumpu pada sasaran meningkatkan kualitas produk. Inovasi yang dapat memberikan kepuasan kepada konsumen. âPassion Mayora bukan bersaing dengan kompetitor, melainkan bagaimana memberikan kepuasan bagi konsumen,â kata Andre Atmadja, CEO Mayora Indah, tandas. Pesan Andre yang disampaikan kepada anak buahnya yaitu jangan sekali-kali membohongi konsumen. âBagaimana konsumen mau kembali mencoba makanan yang kita tawarkan kalau kita tidak bisa dipercaya?â begitu ujarnya. Andre meyakini bahwa produk yang sukses adalah produk yang berhasil memuaskan dan memberikan value kepada konsumen. Untuk itu, Andre mengajarkan prinsip-prinsip bisnis yang harus dijalankan dan menjadi landasan kerja di Mayora. Prinsip pertama, fokus pada kualitas. Seperti terungkap di atas, kualitas adalah prinsip utama dalam inovasi dan pengembangan produk. Prinsip kedua, efisien. âKami diarahkan jangan pernah berharap konsumen membayar ketidakefisienan perusahaan,â ujar Ricky. Salah satu contoh, keputusan menaikkan harga tanpa memikirkan konsumen dan kualitas. âProses bisnis yang tidak efisien, beriklan yang tidak efektif, pasti akan dihindari Mayora karena konsumen akan membayar ketidakefisienan itu,â ungkap Ricky yang sudah lebih dari lima tahun bergabung dengan Mayora. Prinsip ketiga, terus berinovasi. Pasalnya, Mayora tidak percaya pada kondisi pasar yang lesu. âKalau pasar lesu, kami tidak menyalahkan konsumen, pemerintah, atau pihak lain. Justru kami harus berupaya agar konsumen tertarik membeli produk kami,â inilah value dari Andre yang selalu ditanamkan pada anak buah. Hal itu terbukti dapat menjaga pasar terus bergairah dengan inovasi, baik dalam produk maupun komunikasi. âTerbukti hasilnya membuat bisnis Mayora berhasil tumbuh double digit terus dalam tiga tahun terakhir,â lanjut Ricky yang menargetkan, hingga akhir 2020 dapat meraih penjualan sebesar Rp 27,5 triliun. Mayora berkeyakinan, potensi dan peluang pasar bisnis pangan di Indonesia dan di mancanegara masih sangat potensial. Bahkan, hingga beberapa tahun ke depan, Mayora begitu yakin akan masih berkembang dengan sangat baik. Optimisme ini bukan asal-asalan. Betapa tidak. Total populasi di ASEAN di atas 600 juta jiwa, sementara populasi di Indonesia lebih dari 260 juta jiwa, sekitar 40%-nya. âArtinya, pasar masih terbuka sangat luas, dengan sebaran kota hingga pedalaman. Potensi pasar makanan dan minuman masih sangat luar biasa,â kata Ricky. Ia menambahkan, Mayora bukan lagi melayani pasar lokal. âWe are a global company, that trully from Indonesia. Kami ini perusahaan global, yang asli berasal dari Indonesia,â katanya tandas. Size business perusahaan saat inig mencapai US$ 2,5 miliar atau setara dengan Rp 35 triliun. âWe are not only selling the products that we are proud ofâ, prinsip inilah yang selalu dipegang teguh Andre. Moto itu diyakininya berhasil mengantarkan produk-produk Mayora menjadi pemimpin pasar dan berusia panjang. Biskuit Roma, misalnya, seusia dengan perusahaan ini. Namun, karena prinsipnya bukan sekadar menjual produk, dari segi produk ataupun cara komunikasinya pun dibuat harus relevan dengan kondisi pasar saat ini dan tetap muda. Caranya? âKami menawarkan pengalaman makanan yang lebih lagi dengan mengeluarkan produk terbaru, Roma Arden, dengan rasa cokelat yang melted lumer,â ungkap Ricky. âTim marketing harus memahami keadaan konsumen saat ini, memahami dunia digital mengingat saat ini sedang menjadi tren. Jangan sampai brand ketinggalan zaman,â katanya. Sehingga, tambahnya, konsumen tetap bangga terhadap produk Mayora. Contoh lain lagi, strategi yang digunakan Mayora dalam mengantarkan produk Teh Pucuk Harum menjadi pemimpin pasar teh siap minum non-cup jasmine dengan pangsa pasar 48% per Oktober 2017. Tidak hanya Teh Pucuk Harum, produk Le Minerale yang baru berusia dua tahun tercatat menjadi pemain terbesar nomor dua di kategori air minum dalam kemasan AMDK berdasarkan data Nielsen Retail Audit-YTD Oktober 2017. Pencapaian Mayora Beverages dalam industri FMCG tak lepas dari kecepatan dan ketepatan Mayora dalam membaca pasar. Meski 2017 menjadi tahun yang cukup berat bagi pemain FMCG, Mayora Beverages berhasil menunjukkan performa yang kuat, dengan tumbuh lebih dari 30%. âSelama kami melihat dari sisi peluang, walaupun pasar mengalami penurunan, pemain masih bisa memaksimalkan pertumbuhan jika didukung dengan tim yang kuat,â demikian prinsip yang diyakini Mayora. Mayora terus berupaya memahami pergerakan yang terjadi pada konsumen. Bentuk eksekusi yang dilakukan disesuaikan dari sisi harga yang affordable bagi semua segmen. Inovasi disertai customer engagement yang kuat terus dilakukan sejalan dengan pergeseran yang terjadi. Intinya, Mayora berusaha membangun emotional experience pada setiap kampanye yang diluncurkan. Untuk Le Minerale, umpamanya, demi membangun kedekatan gaya hidup sehat dengan produk mereka, berbagai aktivitas olahraga seperti Gerakan Indonesia Sehat dilakukan sebagai sarana membangun emotional experience. Adapun Teh Pucuk Harum menghadirkan keunikan experience bagi segmen konsumen yang lebih muda dengan memberi kesempatan bagi anak-anak mencoba menjalankan proses produksi Teh Pucuk Harum di Kidzania. Kunci semua itu, Mayora mencanangkan Strategi 3P Winning Product, People, and Process. Winning Product maksudnya tidak akan menjual produk yang tidak membuat bangga. Winning People tentu saja terkait dengan rekrutmen SDM pilihan karena mereka adalah talenta-talenta yang akan menjadi pemimpin Mayora masa depan. Dan, Winning Process terkait dengan menjamin rantai pasok secara efektif dan efisien. Selain itu, secara khusus Mayora juga membuat sistem di pemasaran dengan Mayora Marketing Way. Sebuah panduan bagi para talenta Mayora, terutama di bagian pemasaran, bagaimana jalan sukses memenangi pasar FMCG, yang tersedia lengkap dan mudah diakses. Salah satunya bisa dilihat melalui ponsel. âMelalui aplikasi ini, semua bisa meningkatkan kapasitasnya,â kata Ricky. Selain Mayora Marketing Way, ada juga Mayora Sales Way. Sebagai perusahaan FMCG, Mayora harus membangun jaringan distribusi yang kuat dan rapi. Selain itu, sebagai perusahaan global, rantai pasok pun harus adaptif, fleksibel. âPasokan bahan baku harus ada terus bagaimanapun kondisinya. Kalau kita melihat dunia ini satu supply chain, kami akan mudah mendapat pemasok atau bahan terbaik,â kata Ricky optimistis. Prinsip Mayora karena Mayora ada di Indonesia, sebisa mungkin produksi di Indonesia, bahan baku juga didapat di Indonesia, sehingga semuanya menggunakan pasokan dari dalam negeri, kecuali gandum yang memang susah didapatkan di Indonesia. Ini penting untuk kelangsungan rantai pasok sekaligus saling memberikan nilai tambah. Karena itu, Mayora membangun kerjasama dengan petani. Misalnya, untuk kopi, Mayora menggandeng petani kopi dan membantu mereka meningkatkan kualitas kopi. Ada program khusus untuk petani dalam meningkatkan produktivitas. âVisi dan misi kami, Mayora harus memberikan value kepada semua stakeholer di mana pun perusahaan beroperasi,â kata Ricky meneruskan values yang disampaikan manajemen. Prinsip yang ditegaskan pendiri perusahaan ini tidak boleh egois, hanya berpikir sendiri. âJangan sampai kami happy, yang lain tidak. Harus fair, memperlakukan orang layaknya manusia,â demikian pesan sang pendiri. Dengan demikian, cara kerja perusahaan pun harus dilandasi prinsip tersebut. Kalau Mayora maju, Indonesia juga harus turut maju dan bangga. Seperti ketika Presiden Joko Widodo berkunjung ke Mayora, perusahaan ini menginformasikan bahwa bahwa yang diekspor adalah produk bernilai tambah dengan merek asli Indonesia. Ini menunjukkan bahwa produk-produk Mayora menjadi pemimpin pasar, bukan saja di pasar lokal, tetapi juga di luar negeri, dan mereknya adalah asli merek Indonesia. âKami bukan sekadar menjadi tukang jahit, tapi mengekspor produk Mayora dengan merek kami sendiri. Mayora itu produk yang kami ekspor 50% dari seluruh kapasitas produksi dan 100% produk tersebut menggunakan merek Mayora.,â kata Ricky. Ia menegaskan bahwa Mayora tetap merek asli Indonesia Hal ini sekaligus menunjukkan bahwa sebagai merek Indonesia, Mayora tidak kalah bersaing dengan produk luar. Indonesia memiliki produk bagus, meskipun masih kurang dalam hal pemasaran. Ricky mengatakan, belum lama ini terjadi viral foto di NASA tim astronot berfoto, dan ada produk Kopiko di meja mereka. Hal itu membuktikan bahwa produk Mayora berkualitas, tidak hanya enak, sehingga astronot pun diperbolehkan membawa produk Mayora hingga ke luar angkasa. Memang harus diakui, tantangan ke depan tidak mudah. Target Mayora, menjadi salah satu perusahaan terbesar di industri FMCG dunia dalam sepuluh tahun ke depan. âSaat ini sudah mendunia, tapi kami ingin Mayora sebagai perusahaan Indonesia menjadi salah satu yang terbesar di dunia,â ujar Ricky penuh keyakinan. * Dyah Hasto Palupi/Herning Banirestu
BapakDrs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi Raden Roro Deviasri pada tahun 2008 Mayora Indah Tbk. 2,394488759 2,509082602 2,17888575 PT. Prasidha Aneka Niaga Tbk. 1,972678093 2,039818871 3,327201553
Mayra Cardi se mostrou indignada, nas redes sociais, sobre o tamanho de seu busto. A coach de emagrecimento, que deu Ă luz Sophia no Ășltimo 20 de Outubro, estava fazendo uma sĂ©rie de vĂdeos em seu Instagram, quando prestou atenção na imagem que estava passando para o pĂșblico."Hoje o dia foi extremamente punk, entre mamadas de Jojo Todynho... gente, estĂĄ demais isso, nĂŁo? O que Ă© isso, minha gente? Sophia, Sophia, minha filha, vocĂȘ vai engordar muito com essa fĂĄbrica aqui", disse Mayra, aos MAIS Mayra Cardi sai pela primeira vez de casa sem Sophia e lamenta "Coração apertadinho"Em seguida, Mayra se mostrou indignada com o tamanho exagerado dos seios no vĂdeo. "O que Ă© isso, minha gente? Isso aqui Ă© uma bunda, nĂŁo Ă© um peito. Olha isso, que exagero, tĂŽ chocada, gente. Vou filmar sĂł a minha cara, que eu nĂŁo estou conseguindo lidar. Mas olha, nĂŁo cabe, invade a minha cara", finalizou a coach de Ă© a primeira vez que Mayra se surpreende com os seios fartos, por conta da alimentação. Recentemente ela comentou sobre o assunto se comparando Ă JojĂŽ Todynho."Jojo Todynho estĂĄ perdendo pra mim. O que Ă© isso, minha gente? E o meu Ă© leite, nĂ© amiga. Agora, se eu que nĂŁo tinha peito estou assim, imagina quando vocĂȘ virar mĂŁe e for dar de mamar?", disse, na o vĂdeo de Mayra Cardi
KotaSukabumi (Aksara Sunda) adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. 416 hubungan.
Infelizmente, vocĂȘ nĂŁo possui crĂ©dito suficiente para visualizar este novo organograma. Para continuar, vocĂȘ pode adicionar um nome em um dos Organogramas recentemente visualizados ou experimentar nossa conta Premium. Obrigado pela compreensĂŁo. After three unsuccessful trials, for your security,your access has to be interrupted for 10 thanks for your appreciated contact us for any assistance at [email protected]. Fechar
Makapada tingkat perputaran piutang yang tinggi akan menunjukkan efisiensi penjualan secara kredit, sehingga modal yang tetanam dalam piutang akan cepat kembali untuk menjadi kas
Padaawalnya ia berniat untuk meneruskan usaha keluarganya di bidang biskuit rumahan hingga ia mendirikan Mayora Indah pada tanggal 17 Februari tahun 1977 bersama
PTMayora Indah Tbk. 1977, alumni kedokteran Trisakti ini mulai membangun PT Mayora Indah Tbk atau Mayora Group bersama dua orang temannya Drs. Raden Soedigdo dan Ir. Darmawan Kurnia. Pabrik pertama berlokasi di Tangerang, Banten dengan produk andalannya hingga saat ini, yaitu Roma Kelapa. Selain biskuit, Mayora juga mengeluarkan produk
2CMrGEg. rn2kwrx8w9.pages.dev/284rn2kwrx8w9.pages.dev/204rn2kwrx8w9.pages.dev/355rn2kwrx8w9.pages.dev/353rn2kwrx8w9.pages.dev/303rn2kwrx8w9.pages.dev/330rn2kwrx8w9.pages.dev/310rn2kwrx8w9.pages.dev/346rn2kwrx8w9.pages.dev/368
mayora indah drs raden soedigdo